ISTRI SHOLEHAH


ISTRI SHOLEHAH.  Setiap suami pasti menginginkan memiliki istri yang sholehah.  Setia, patuh,  dan berbakti kepada suami, mencintai dan menyayangi anak-anaknya.

Menjadi istri yang sholehah bagi suami,  juga merupakan dambaan setiap wanita yang sudah berumah tangga. 

Dalam sebuah hadist Rosululloh bersabda:   " Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalehah"   (H.R. Muslim)

Kemudian :


Wanita yang sholehah adalah apabila suami melihatnya, ia menyenangkan, dan apabila suami tidak ada, maka ia menjaga dirinya, dan apabila suami memerintahkannya ia patuh kepadanya  ( HR Abu Daun dan Hakim )

Dan sabda Rosululloh kepada para laki-laki :   " Nikahilah wanita yang subur dan penyayang! Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku di hadapan para nabi pada hari kiamat." (  HR Ahmad dan Ibnu Hibban )


Berikut cirri-ciri istri yang shalehah:

1.      BERTAQWA KEPADA ALLAH DAN MENJAUHI MAKSIAT

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab
itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)
...."
(Q.S. An Nissa 4.34)


2.      TAAT DAN PATUH KEPADA SUAMI

Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:  "Seandainya
aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku
perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya
"(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi,
dishahihkan oleh Al-Albany).

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada
Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya.

Rasulullah bersabda:"

Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari
dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia
kembali
" (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).

Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau
bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan
baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan
izin Allah).


3.      MENGENAL DAN MEMAHAMI SUAMI

Mengenal dan memahami sifat dan karakter suami, memahami apa yang disukai dan yang tidak disukai suami. Selama tidak menyalahi syariat agama, penuhilah segala apa yang suami sukai, dan hindarilah yang suami tidak suka


4.      QANA’AH ( MERASA CUKUP)

Selalu merasa cukup dengan nafkah yang diberikan suami. Tidak menuntut diluar kemampuan suami, dan tidak meminta sesuatu yang tidakj perlu


5.      BERSYUKUR ( BERTERIMA KASIH )

Berterima kasih kepada suami atas apa yang telah dilakukan suami baik dalam mencari nafkah ataupun lainnya


6.      SELALU MENYERTAI SUAMI DALAM SUKA MAUPUN DUKA

Menjadi istri yang bisa diajak berdiskusi dan bertukar pikiran memecahkan segala kesulitan suami, mendampingi, dan memotivasi suami ketika dalam keadaan duka ataupun kesulitan. 


7.      MENJAGA RAHASIA SUAMI DAN MENUTUPI KEKURANGAN SUAMI

Istri adalah pendamping suami, maka istri akan selalu tahu segala sesuatu tentang suaminya.  Jadi jagalah segala kerahasiahan dan kekurangan-kekurangan suami.


8.      BAIK DALAM MENGATUR URUSAN RUMAH TANGGA

Hal yang harus diperhatikan adalah urusan rumah tangga dalam hal mengurus anak, dan mengatur harta atau nafkah yang telah diberikan suami.  Menata rumah, memasak, dan lain-lain

9.      BERGAUL DENGAN BAIK DENGAN KELUARGA DAN KERABAT SUAMI

Menyayangi dan menghormati keluarg suami, terutama ibu dari suami.  Bergaul baik dengan sanak saudara suami.


10.  KECERDASAN DAN KECERDIKAN SERTA SELALU BERHATI-HATI DARI KESALAHAN

Yang termasuk kesalahan seorang istri biasanya Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian  wanita yang dikenalnya kepada suaminya.  Rosululloh bersabda:  "Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya" (HR. Bukhary dalam An-Nikah).


Semoga bermanfaat.








Tidak ada komentar :

Posting Komentar